Sobat, harumnya mawar
Saat sang mawar memamerkan kelopaknya, laksana permata merah, penuh daya pikat, berjuta hasta ingin memetiknya.
Tetapi lihatlah ada duri disana yang senantiasa melindungi. takkan sembarang tangan mampu memetik dengan sempurna, hanya mereka yang lihai dan beruntung yang mampu memelihara merahnya mawar.
“bukankah sang mawar senantiasa melindung diri dengan duri, yang takkan setiap tangan leluasa memetiknya?, dan takkan rela dipetik sebelum mekar merona, takkan banyak berfaedah ketika masih dalam kungkungan kuncup. takkan rela dipetik sebelum cukup “bekal” untuk menjadi yang berfaedah”.
No comments:
Post a Comment
Yang mau memberikan komentar silahkan.